KESUKSESAN ITU APA SEBENARNYA?!!!!
                Sukses merupakan satu kata yang sangat diidamkan oleh setiap orang.  Mau dia beragama apapun atau malah yang tidak beragama sekalipun semua mendambakan yang namanya kesuksesan.  Nah, yang jadi pertanyaan adalah apakah yang dimaksud dengan kesuksesan itu?....Dari sudut pandang manakah kita bisa menilai seseorang itu dikatakan sudah sukses atau belum.   Apakah ada parameter tertentu yang berlaku umum yang digunakan untuk menilai suatu kesuksesan ataukah tiap orang masing – masing memiliki parameter tertentu untuk mengukur kesuksesan mereka.
                Pengertian kesuksesan itu sendiri adalah selarasnya antara impian, harapan dan cita – cita dengan kenyataan yang ada.  Bisa juga berarti terwujudnya segala impian dan harapan seseorang.  Sebagian besar orang mengidentikkan kesuksesan itu berdasarkan tolok ukur keduniawian.  Misalnya, seseorang dikatakan sukses ketika dia berhasil memiliki rumah yang megah, harta berlimpah, kendaraan pribadi, istri yang cantik serta anak – anak yang tumbuh sehat.  Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa – apa yang diingini, yaitu wanita – wanita, anak – anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang – binatang ternak, dan sawah ladang.  Itulah kesenangan hidup di dunia; dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) (Surah Ali’Imran :14).
                Kecintaan kepada dunia membuat banyak orang menjadikan dunia sebagai tujuan hidup mereka bukan sebagai sarana untuk meraih keridhaan Allah, SWT.  Sejak kecil, kita diajarkan orang tua bahwa nanti kalau besar jadilah dokter karena dokter banyak uangnya atau kita diajarkan untuk menjadi orang kaya.  Kita diharuskan sekolah tinggi – tinggi supaya mudah cari uang.  Tetapi jarang sekali orang tua yang mengatakan kepada anaknya, “nak, sekolahlah setinggi – tingginya agar kelak engkau menjadi orang yang berilmu supaya kamu bisa menjadi orang yang dekat dengan Allah, SWT”.  Kehidupan dunia telah begitu melalaikan sebagia besar dari manusia sehingga paham materialisme dan gaya hidup hedonisme telah merasuk demikian dalamnya ke dalam diri  sebagian besar manusia, bahkan sebagian umat Islam pun tidak luput dari pengaruh paham ini.  Orang – orang yang seperti ini ketika berhasil meraih harta dunia yang diidam – idamkannya biasanya mereka akan gersang secara bathiniah atau spiritual.  Kenapa?  Karena orang yang mengejar dunia semata di ibaratkan oleh Rasulullah, SAW seperti orang yang meminum air laut karena kehausan tetapi bukannya menghilangkan dahaga mereka akan tetapi menjadikan mereka semakin haus.   Coba kita pahami dengan baik hadis Rasul, SAW berikut ini “Jika kalian sibuk dengan jual beli ‘inah (perdangan yang haram) dan kalian sibuk dengan beternak, dan terlena dengan bercocok tanam lalu dengan itu kalian meninggalkan jihad, pastilah Allah, SWT akan timpakan kehinaan kepada kalian, Allah, SWT tidak akan mencabut dan menghilangkan kehinaan itu (dari kalian) sampai kamu sekalian kembali kepada agama kalian. (HR. Abu Dawud, Baihaqi, dan lain – lain.  Disahihkan al-Albani dalam Silsilah Shahihah).
                Ada juga orang yang mengidentikkan kesuksesan dengan semata – mata mengejar akhirat semata dengan menyibukkan diri untuk beribadah semata kepada Allah, SWT tanpa memperdulikan kehidupannya di dunia.  Orang seperti ini beranggapan bahwa dunia ini tidak ada artinya dibandingkan dengan kehidupan akherat yang kekal.  Pernah suatu waktu Rasulullah, SAW berjalan bersama para sahabat dan mereka melewati suatu bangkai anak keledai yang cacat (kupingnya kecil sebelah).  Rasulullah, SAW bertanya kepada para sahabat bahwa siapakah yang mau membeli bangkai anak keledai ini?  Sahabat menjawab, Ya Rasulullah, SAW “tidak ada yang mau membeli bangkai anak keledai ini bahkan seandainyapun masih hidup tidak ada yang mau membelinya karena cacat”.  Rasulullah, SAW pun bersabda bahwa sesungguhnya dunia ini jauh lebih tidak bernilai di sisi Allah, SWT dibandingkan dengan bangkai anak keledai ini.  Hadis inilah salah satunya yang menjadikan dasar bagi mereka dalam menjauhi kehidupan dunia dan fokus kepada ibadah semata. 
                Ada yang mengejar dunia tapi tidak melupakan bahagiannya di akherat.  Mereka menjadikan dunia sebagai sarana untuk mendapatkan akherat.  Mereka disibukkan dalam menuntut ilmu dan mengumpulkan harta sebanyak – banyaknya untuk dijadikan sarana ibadah dalam mendekatkan diri kepada Allah, SWT dan mereka juga menikah dan memiliki anak – anak yang mereka didik untuk menjadi orang yang shaleh.  Mereka berpandangan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan apapun itu asalkan niatnya untuk mencari keridhaan Allah, SWT pasti akan bernilai ibadah di sisi-Nya.  Allah, SWT berfirman : “Allah menjanjikan kepada orang – orang yang mukmin lelaki dan perempuan (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai – sungai, kekal mereka didalamnya, dan (mendapat) tempat – tempat yang bagus di Surga ‘Adn.  Dan keridaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar ” (Surah At-Tawbah :72).
              
Nah, tinggal anda yang pilih, yang mana menurut anda yang masuk ketegori kesuksesan yang anda inginkan.  Apakah mau mengejar dunia semata yang suatu saat pasti akan meninggalkan anda atau anda yang akan meninggalkannya, ataukah mau memilih akherat semata dengan meninggalkan urusan dunia sementara anda masih hidup di dunia sedangkan Allah, SWT memerintahkan kita untuk mengumpulkan bekal untuk akherat kita dan jangan melupakan bagian kita di dunia.  Ataukah mau bahagia di dunia dan di akherat.  Pilihan ada di tangan kita masing – masing.  Untuk sukses butuh perjuangan dan pengorbanan.  For Success isnot easy. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP TEKNIK PENDEDERAN KOMODITAS PERIKANAN AIR TAWAR